Bab 205
Kata-katanya sedikit. Nadanya juga datar dan tenang.
Namun, kata-kata ini sama seperti bom nuklir yang menghantam Rachel, membuatnya menjadi kaku seperti patung. Pipinya terasa panas seolah ditampar beberapa kali!
Robert dan Mellisa terkejut. Hanya Lucy yang langsung tersenyum sinis.
Setelah kejadian malam ini, dia benar-benar melihat sifat asli Rachel dengan jelas. Wanita yang menggunakannya sebagai kambing hitam ini sama sekali tidak pantas menjadi bagian dari keluarga Octavian!
Kenapa berhenti? Wanita ini harus dipukul dengan tongkat sampai mati biar dia tidak bisa bangkit lagi!
"Kak Steven ... Kakak nggak mau aku lagi? Kak Steven!"
Rachel kaget dan takut. Dia memegang lengan Steven dengan erat dan air mata mengalir deras. "Cuma karena Clara adalah putri keluarga Tanuwijaya? Apa Kakak akan meninggalkanku? Apa Kakak menyesal?"
"Mau dia Clara atau Clarine, itu nggak ada hubungannya dengan pernikahan kita."
Steven menarik tangan Rachel ke bawah secara perlahan tetapi tegas. Matanya yan

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link