Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 737

"Hendy, sekarang bukan saatnya untuk bercanda!" Clarine merasa kesal sekaligus marah, dia berbicara dengan nada sedikit tinggi. Hendy tak berani menggodanya lagi. Dengan lirih dia berkata sembari menahan rasa sakit, "Lengan, punggung, semuanya agak sakit." Belum selesai Hendy berbicara, gerakan Clarine tiba-tiba terhenti karena menemukan bagian tulang yang patah di lengan Hendy. Ketika meraba tulang patah itu, dia teringat kejadian menegangkan yang membuat hatinya tersayat barusan. "Clarine, nggak apa-apa ..." ucap Hendy dengan lembut sembari menatap dalam ke mata Clarine. "Bisa-bisanya kamu masih bilang nggak apa-apa? Tulangmu ini patah, tahu!" Mata Clarine memerah sembari berteriak kepadanya. Jelas-jelas orang yang terluka adalah Hendy, tetapi pria itu masih saja berusaha menenangkan Clarine. Membuatnya lebih merasa bersalah. "Jangan khawatir, selama ada aku, tulang-tulangmu yang patah pasti akan kusambungkan kembali. Meskipun semua tulangmu patah, aku pasti akan menyambungkannya lag

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.