Bab 925
Mendengar kata-katanya, Ariel mulai berkeringat dingin. "Tuan Bram, aku nggak tenang kalau nggak lihat Nona Clarine. Selama dirawat aku terus memimpikan kejadian malam itu."
"Aku mau bertemu Nona Clarine, boleh?"
"Clarine baik-baik aja, lukanya sudah dijahit dan nggak ada luka lain. Dia cuma sedih, masih butuh waktu untuk pulih dan menyendiri." Bram menghela napas.
Steven teringat luka sayatan pada lengan Clarine, membuatnya getir.
Mereka sudah setahun bercerai dan rasanya wanita itu terus-terusan terluka, tersandung, dan tak pernah hidup tenang.
Steven merasa sangat tidak berguna.
Apa gunanya dia mempertaruhkan nyawa untuk Clarine berulang kali?
Dia tetap saja gagal melindungi Clarine.
"Tentang Naria ... aku sudah dengar."
Ariel teringat gadis yang rela menahan peluru demi Clarine, hatinya sakit. "Si berengsek itu ... sudah ditangkap?"
"Seharusnya nggak lama lagi. Sekarang setiap gerak-gerik Mellisa dan Lucy diawasi selama 24 jam. Mellisa keluar malam ini, kemungkinan besar bertemu Wi

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link