Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 96

Dia tertegun sejenak lalu segera menundukkan kepalanya. Wajah kecilnya setengah tertutup di antara rambut hitamnya. Meski berusaha keras menahan diri, tetapi matanya masih terlihat sedikit malu-malu. Steven merasa dadanya menjadi sesak dan napasnya tiba-tiba menjadi panas. Pada saat itu, ponsel yang ada di dalam sakunya bergetar. Steven mengeluarkan ponselnya dan melangkah keluar untuk menjawab panggilan. Di lorong, Steven menyandarkan punggungnya ke dinding sambil melihat nama 'Rachel' di layar ponsel dengan tatapan yang suram. "Kak Steven, apa Kakak masih marah padaku?" Sebelum pria itu berbicara, suara tangisan Rachel sudah terdengar. "Nggak." Steven menjawab tanpa perasaan sedikit pun. Rachel jelas merasakan kalau dia masih marah. "Ka, kalau gitu, Kakak mau datang ke tempatku nggak? Aku benar-benar kangen sama Kak Steven sampai tiap malam susah tidur ... " Rachel segera mengungkapkan perasaannya. Suara lembutnya sangat manis dan melekat hampir seperti bisa ditarik menjadi benang. "

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.