It\'s a Bullshit
“Kita ke sini mau makan siang atau kamu ada urusan lain?” tanya Sely menyelidik.
Ken tidak menyahut, pria itu hanya terus berjalan masuk ke dalam mall dengan bibir tertutup rapat. “Food court di lantai berapa?” tanya Ken pada Sely yang berjalan di sampingnya.
“Lantai tiga,” jawabnya agak kesal, karna Ken tidak menanggapi pertanyaannya.
Sejenak Ken melirik jam tangannya, masih ada waktu sambil ia menunggu Val dan Kevin keluar dari bioskop. Percuma juga kalau sekarang ia mencari Val, kemungkinan gadis itu sedang menikmati film yang ia tonton dengan Kevin.
Hanya membayangkan Val berduaan dengan Kevin di dalam bioskop yang gelap itu, membuat hati Ken kesal bukan main.
“Kita lunch dulu, katanya kamu ada sesuatu yang mau diomongin,” kata Ken mengajak Sely naik ke tempat food court.
Sely mengangguk, mengikuti langkah Ken yang berjalan mendahuluinya. Lelaki itu benar-benar bersikap sangat dingin pada Sely. Sikapnya sungguh jauh berbeda di bandingkan Ken yang dulu, saat belum ada Val di dalam h

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link