Belum Sepenuhnya Pudar
"Dasar Valerie sialan!" teriak Lania seraya melempar gelas kaca yang ada di genggamannya, hingga pecah berantakan. "Gue benci sama dia! Gue benci!!" pekiknya sambil mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi.
Edo yang kebetulan mengantar Lania pulang, hanya bisa duduk diam. Sedikit takut saat melihat emosi Lania yang meledak-ledak tak terkendali.
Seorang asisten rumah tangga datang tergopoh-gopoh tepat setelah Lania melempar gelasnya ke lantai. Serpihannya sempat melukai kaki Lania hingga mengeluarkan darah, namun sepertinya Lania tak peduli.
Hatinya sudah panas terbakar amarah sejak ia bicara dengan Kevin di kampus tadi. Bisa-bisanya Kevin membela Val, dan menyuruhnya minta maaf. Lania sungguh tak bisa menerimanya.
"Lan, calm down," lirih Edo yang mulai berani mendekati Lania.
Perlahan ia menyibak rambut panjang Lania yang menutupi sebagian wajahnya yang merah karna amarah, lalu ia selipkan ke belakang telinga.
Edo mengangkat dagu Lania dan mempertemukan tatapan mereka. Ada semburat k

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link