Bab 46
Marco mengenakan mantel hitam. Sepasang kacamata hitam bertengger di wajahnya. Satu kakinya sedikit ditekuk, kedua tangannya bersedekap.
Entah gaya apa yang dipamerkannya .... Carina melangkah dengan tenang, berjalan mendekatinya.
Melihat Carina, Marco melepaskan kacamata hitamnya. Tatapannya jatuh pada wajah Carina, samar-samar tampak kejengkelannya. "Ke mana saja kamu? Pulang selarut ini. Aku kirim pesan juga nggak dibalas. Aku sudah tunggu hampir satu jam."
Carina dengan santai menggesek kartu lift. Dia berkata dengan tenang, "Ke mana pun aku pergi, itu urusanku. Kamu nggak punya hak ikut campur. Ada apa cari aku?"
Mendengar kata 'nggak punya hak', alis Marco berkerut. Ekspresinya makin tidak senang. "Setidaknya, saat ini aku masih suamimu."
Carina menjawab, "Suami yang cuma tinggal nama. Aku saja nggak pernah permasalahkan berapa kali dalam seminggu kamu temui Rosa. Jadi, kamu juga jangan terlalu ikut campur urusanku."
Marco terdiam, lalu dengan canggung mengalihkan topik, "Aku mem

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link