Bab 100
"Begitu juga kamu." Fino tiba-tiba mengubah arah pembicaraan, "Soal insiden di jalan pegunungan itu, sepertinya ada yang nggak beres."
Vina mengangkat alis. "Pak Fino khawatir padaku?"
Fino tidak menyangkal, justru mendekat selangkah.
"Tentu saja. Wanita yang belum kudapatkan bagaimana bisa mengalami kecelakaan begitu saja?"
Jarak keduanya begitu dekat hingga napas terasa bersentuhan. Vina bisa mencium samar aroma kayu dari tubuhnya.
Kalau begitu, coba bilang. Selain aku, apa lagi yang Pak Fino lihat di jalan pegunungan itu?
Vina perlahan menggoda.
Fino merangkul pinggangnya dan berbisik di telinganya.
"Aku punya rekaman CCTV jalan pegunungan. Kalau Vina ingin lihat, bukankah seharusnya memohon padaku?"
Vina sedikit mundur, menjauhkan diri dari Fino. Bibir merahnya sedikit melengkung.
"Memohon? Apakah Pak Fino salah paham?"
Dia menyentuh dada Fino dengan ujung jarinya, mendorongnya menjauh.
"Hanya rekaman CCTV. Kalau Keluarga Wijaya mau, memangnya sulitnya mendapatkannya?"
Tatapan di b

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link