Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 118

Meskipun Artur memegang botol minuman, itu tidak memberikan ancaman apa pun pada Adriel. Artur juga menerima tamparan keras dan langsung terlempar dengan wajah yang bengkak. Para gadis penghibur juga tampak ketakutan. Wajah mereka pucat, khawatir mereka juga akan dipukul. Muncikari sudah menelepon Feri, tetapi dia dengan suara yang gemetaran masih berkata, "Jangan macam-macam, Istana Phoenix bukan tempat untuk kamu berbuat seenaknya. Kak Feri akan segera datang!" "Aku akan menunggunya," kata Adriel sambil duduk santai. Brodi menutupi wajahnya yang terasa panas, matanya seakan menyala dengan amarah. Namun sebelum Feri tiba, Brodi tidak berani lagi memprovokasi Adriel. Dia khawatir akan dipukuli lagi. Diro dan Artur juga menutupi wajah mereka yang bengkak dan sakit. Keduanya berdiri di samping Brodi. 'Adriel, beraninya kamu. Kamu berani memukul Pak Brodi. Aku mau lihat bagaimana kamu bisa keluar dari sini hari ini!' umpat Diro dalam hati. Tak lama kemudian, Feri datang dengan anak buahny

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.