Bab 1305
Dasar, benar-benar kakek tua tengik!
Melihat Legan kabur secepat kilat, Adriel hampir saja mengumpat
"Huh! Memang nggak tahu malu!" gerutunya sambil duduk di tanah, menenangkan diri.
Setelah itu, dia memandang Hubert yang terluka parah dan tidak sadarkan diri. Tanpa ragu, dia mengambil jarum emas dan menusukkannya, membuat Hubert tersentak bangun.
"Kamu ... kamu ... "
Begitu melihat Adriel, Hubert langsung melotot dengan kemarahan. Dia mengangkat tangannya yang gemetar untuk menunjuk Adriel, hendak mengucapkan sesuatu.
Namun, Adriel mencengkeram tangannya dan mematahkan jari Hubert.
Hubert menjerit kesakitan. "Berhenti, hentikan! Kamu pasti mau tanya sesuatu padaku, aku akan jawab apa pun yang kau tanya!" teriaknya putus asa.
"Berapa nomor PIN kartu bankku?"
"Apa?" Hubert terdiam, lalu tersedak darah. "Kamu mempermainkanku!"
"Memang iya, nggak suka, hah?"
Adriel tertawa dingin, lalu kembali mematahkan jari-jari Hubert satu per satu. Ini adalah orang yang membunuh ayahnya.
Menyiksanya s

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link