Bab 1904
"Apakah harga dari semua ini adalah aku?" balas Wennie merasa lemas, wajahnya sedikit pucat.
Di hadapan dua pilihan, menghidupkan kembali Pak Gary atau menjaga kesetiaannya pada Adriel.
Kebimbangan memenuhi pikirannya, membuatnya tak bisa memutuskan.
Melihat situasi ini, Saka segera berkata dengan nada santai, "Tentu nggak! Aku hanya ingin kamu bahagia. Memaksamu melakukan sesuatu yang nggak kamu inginkan bukanlah caraku."
Namun, Wennie hanya diam. Dia berdiri, lalu perlahan berjalan keluar ruangan. Sebelum pergi, dia menutup pintu dengan lembut di belakangnya.
Bersandar pada pintu, dia memandang kosong ke depan, matanya dipenuhi kebingungan.
Di dalam kamar, setelah Wennie pergi, ekspresi Saka berubah serius dan tegas.
Baru saja, dia hanya berusaha membuat Wennie sedikit rileks, mencoba mencairkan suasana yang tegang.
Namun kenyataannya, tekanan yang dihadapinya sangat besar.
"Aku nggak tahu siapa yang akan menang di sana. Tapi si rubah tua itu jelas nggak akan mati dengan mudah. Cepat

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link