Bab 2015
Sementara pada saat ini, di puncak Pegunungan Tunaga.
Tiga orang terus bertabrakan, bertarung dengan sengit tanpa henti. Hanya terdengar suara ledakan besar dan masing-masing dari mereka bertiga mundur ke samping.
Rambut hitam Adair berkibar, matanya seperti kilat, ujung pedangnya menunjuk miring, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Shawn, kamu benar-benar hebat."
Wafa merasakan aliran energi dan darah di dalam tubuhnya. Sebuah luka pedang yang dalam muncul di bahunya, lalu dia dengan terkejut berkata, "Hati-hati, orang ini agak aneh ... "
Dalam pertempuran yang baru saja terjadi, Wafa dan Shawn ternyata berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.
Shawn menyipitkan matanya sambil memperhatikan lawan, lalu tiba-tiba berkata, "Saka di mana?"
"Sepertinya nggak lolos ... " kata Wafa sambil mengernyit.
"Seharusnya nggak ... " ucap Shawn dengan ekspresi bingung. Saat melangkah keluar dari perbatasan kelima, dia merasakan dengan jelas bahwa kekuatan di perbatasan kelima telah melemah.
Lal

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link