Bab 207
Bertemu dengan musuh yang lebih hebat tentu saja akan membangkitkan amarah.
Setelah melihat Adriel, kedua mata Wiryo langsung memerah. Tatapannya terlihat penuh dengan amarah dan kebencian yang mendalam. Dia benar-benar ingin membunuh Adriel sekarang juga.
"Wiryo, kamu pulih dalam waktu yang begitu cepat? Kenapa kamu begitu terburu-buru untuk mengantarkan nyawamu ke sini?" tanya Adriel sambil melirik Wiryo.
"Berengsek! Hari ini ada Pak Wilsen di sini dan orang yang akan mati di tempat adalah kamu!" teriak Wiryo dengan penuh amarah.
"Dia?" ujar Adrial sambil melirik ke arah Wilsen.
"Kamu Adriel? Kenapa? Kamu pikir aku tidak sanggup membunuhmu?" tanya Wilsen.
"Kamu masih tidak pantas! Kalau Osman ada di sini, mungkin masih ada sedikit peluang!" ujar Adriel.
Sebelumnya, Adriel benar-benar kekurangan energi sejati. Kalau Osman datang ketika Adriel kekurangan energi sejati, Adriel tentu saja bukan lawan yang sepadan baginya. Adriel bahkan sulit untuk melarikan diri.
Namun saat ini, Adriel s

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link