Bab 2092
Renan berteriak marah. Matanya merah menyala dan dia berkata dengan garang.
Saka berkata dengan tenang, "Aku juga nggak bisa memahami masalah ini sebelumnya. Aku terlahir biasa-biasa saja. Selain bisa menahan sedikit penghinaan, aku nggak pantas mendapatkan kesempatan apa pun. Sampai hari ini, sepertinya semua itu cuma keberuntungan semata. Tapi, kemudian aku sedikit mengerti ... "
Berbicara mengenai hal ini, Saka pun teringat akan masa lalu. Dengan sedikit emosi di matanya, Saka tersenyum dan berkata, "Aku bersedia membantu ketika melihat ketidakadilan adil di jalan. Bahkan, beberapa kali aku juga menempatkan diriku dalam situasi berbahaya."
"Mungkin, inilah alasan utama kenapa aku bisa mendapatkan kesempatan itu."
"Tabib Agung memberiku kesempatan. Waktu itu, katanya karena mata ganda yang kumiliki. Tapi, yang lebih utama, mungkin masih karena hati yang nggak kenal menyerah, meski sudah disiksa selama dua tahun."
Sepertinya hanya Saka satu-satunya orang yang tidak akan menyerah ketik

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link