Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 227

Meskipun Calvin mengepalkan tinjunya, dengan wajah yang tampak marah dan penuh emosi, dia tidak berani bersuara. Dia hanya bisa menggertakkan giginya, menahan kemarahan. Dia tahu, tidak peduli seberapa keras dia memohon atau melawan, semuanya akan sia-sia. Ini adalah Janda Hitam. Dia tidak akan menunjukkan belas kasihan. Saat Jesica hampir diseret pergi, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari lantai bawah. "Cepat pergi, lihat ada apa!" ujar seorang anak buah. Janda Hitam mengangkat tangannya untuk menghentikan. "Nggak perlu pergi melihatnya. Sepertinya Adriel sudah datang. Nggak disangka, dia benar-benar punya nyali untuk datang," ujar Janda Hitam. Mata Janda Hitam bersinar, tampaknya dia menjadi makin bersemangat. Jika Adriel tidak datang, justru dia akan merasa bosan. Dia berharap Adriel benar-benar datang. Di lantai bawah Klub Malam Bintang, Adriel mengendarai mobilnya langsung menabrak masuk ke dalam lobi. Saat itu masih sore, klub malam belum mulai beroperasi. Adriel membuka pintu m

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.