Bab 257
Sri memang menunjukkan sifat serakah di wajahnya. Pada saat ini, dia bahkan masih berpikir untuk menjadi wakil ketua.
"Adriel, aku dan Paman Cheky melihatmu tumbuh dewasa. Dulu kamu minum susuku ketika masih kecil. Apa kamu benar-benar nggak merindukan sedikit pun hubungan lama kita dulu?" tanya Sri.
Kata-kata Sri tersebut langsung membuat Adriel merasa agak malu.
Adriel pun mengerutkan kening dan berkata, "Kapan aku pernah minum susumu? Jangan bicara sembarangan."
"Kamu nggak pernah meminumnya? Kamu sangat nakal ketika kamu masih kecil dulu. Kamu masih perlu menyusu ketika kamu sudah berumur tiga tahun. Ibumu nggak punya cukup ASI. Jadi, kamu selalu menyusu padaku. Kamu bahkan menggigit payudara kiriku. Bahkan, bekas lukanya masih ada sampai sekarang. Ini buktinya," kata Sri dengan penuh percaya diri.
"Oke, oke. Tutup mulutmu!" bentak Adriel dengan dingin.
Yunna yang berada di samping hanya bisa menahan tawa saat melihat betapa malunya Adriel.
Semua orang juga hanya bisa berusaha mena

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link