Bab 2899
Jorkef berjuang untuk bangun seraya berlutut di tanah sambil menahan rasa sakit yang luar biasa. Dia bersujud berulang kali, wajahnya pucat dan penuh dengan ekspresi memohon. Tiba-tiba dia teringat sesuatu dan buru-buru berteriak, "Morgan, Morgan!"
Wajah Morgan menjadi pucat. Ketika dia mendengar suara itu, tanpa sadar dia menyahut, "Ya."
"Bukannya kalian berdua teman baik? Cepat memohon padanya untuk mengampuni nyawaku!" teriak Jorkef dengan suara tergesa.
Wajah Morgan langsung pucat saat teringat dengan yang sudah dikatakan oleh Adriel sebelumnya. Alasan Adriel tidak membunuhnya adalah agar orang seperti Morgan yang ingin menjadi budak tetapi tidak bisa, menjadi bisa melihat bagaimana nasib seorang budak.
Sekarang, Morgan menelan ludah dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.
Jorkef tertegun sambil berseru dengan cemas, "Cepat bicara!"
Adriel menatapnya dengan tenang seraya bertanya, "Kenapa kamu nggak memaafkan Sofia saat dia memohon ampunan?"
Jorkef langsung berkeringat dingin

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link