Bab 2948
Sofia?
Susan gemetar dan tampak ketakutan, lalu dia menatap Sofia dan berkata, "Nona Sofia, aku nggak manusiawi. Semua ini salahku, aku terlalu hina. Kelak aku akan terus menjadi pelayanmu!"
Sambil berbicara, dia berlutut di lantai dan bersujud. Dia bersujud hingga lantai terlihat jejak darah.
Sofia membalas dengan nada dingin, "Aku malas berdebat denganmu. Jangan biarkan aku melihatmu lagi di masa depan."
Susan sangat senang. Sofia memang masih begitu baik hati. Seandainya itu dirinya, dia pasti tidak akan membiarkan begitu saja, tetapi Sofia malah memaafkannya dengan mudah.
"Terima kasih, Nona Sofia. Aku akan mengingat kebaikanmu seumur hidup!" kata Susan.
Sambil berbicara, dia segera menatap Jeremy dan berkata, "Pak Jeremy, Nona Sofia sudah memaafkanku. Menurutmu ... "
"Ya, aku sudah lihat," kata Jeremy dengan santai sambil menepuk kepalanya.
Seketika, tubuh Susan menjadi kaku. Matanya masih menunjukkan ekspresi kegembiraan yang luar biasa, lalu tubuhnya lemah dan terbaring di lanta

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link