Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 2954

Davina menatap darah misterius itu, tampak ragu, tak tahu apakah harus menerimanya. Dia pun menoleh ke arah Adriel. "Ambil saja." Setelah Adriel berkata demikian, barulah Davina dengan sedikit ragu menerima botol giok itu. Melihat pemandangan itu, Leluhur Kedelapan Belas menunjukkan ekspresi kecewa sambil menggeleng pelan, "Anak perempuan memang nggak bisa ditahan kalau sudah besar." Davina menatapnya dengan bingung. Mereka datang ke sini sebagai pemberontak, tetapi sikap Leluhur Kedelapan Belas justru begitu ramah. "Aku nggak akan tergoda." Dia menatap Leluhur dan melanjutkan dengan tegas, "Keluarga kerajaan bertindak semena-mena, menyiksa rakyat. Itu hal yang nggak bisa kuterima." Leluhur mendengar itu, tersenyum tipis dan membalas, "Pikiranmu ... masih terlalu sempit." Mendengar kalimat itu, Davina pun tertegun. "Duduklah dulu." Leluhur menunjuk kursi di sisi, lalu naik ke singgasana naga dengan langkah santai, seolah yang datang ini bukan pemberontak, melainkan tamu istimewa. Adrie

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.