Bab 3018
Tepat di sebuah puncak gunung dekat lokasi itu, Davina berdiri tegak sambil memegang tombak, menatap ke kejauhan dengan ekspresi serius.
Tiba-tiba, terdengar suara angin yang terbelah dari kejauhan, diikuti oleh sekumpulan orang yang mendekat. Mereka semua mengenakan jubah hitam, tampak khidmat dan penuh wibawa.
Begitu melihat Davina, pria yang memimpin kelompok itu langsung berhenti, tampak sedikit waspada. Namun, setelah menyadari bahwa hanya ada Davina seorang diri, dia menyeringai dingin dan berkata, "Ternyata benar Adriel nggak berani muncul, hanya mengirim seorang wanita kemari."
Di sampingnya, seseorang berkata dengan cemas, "Kak Bleru, haruskah kita kembali dan memberi tahu Leluhur Kedelapan Belas?"
"Nggak perlu!"
Bleru berkata dengan nada sinis, "Adriel sudah menimbulkan kekacauan besar. Dia pasti takut menampakkan diri. Kita sebagai pasukan pendahulu cukup menangkap bawahannya untuk diserahkan."
Sambil berbicara, dia menatap Davina sambil tersenyum dan berkata, "Kamu pasti Pu

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link