Bab 3022
"Yang kutakuti bukan kematian."
Tetua Keempat menghela napas pelan dan berkata, "Yang kutakuti adalah penjaga pintu benar-benar akan hancur karena tindakan gegabah kalian. Jangan lupa, kita memikul tanggung jawab besar yang ditinggalkan oleh Tabib Agung, menunggu pewaris Tabib Agung."
"Kalau kita semua mati, siapa yang akan menyambut pewaris Tabib Agung? Bahkan mati pun, kita nggak akan bisa membalas budi atas bimbingan Tabib Agung ... "
"Mati itu mudah, tapi hidup itu sulit. Kalian mau pergi ya pergi saja. Nggak peduli bagaimana kalian membicarakanku, aku nggak akan bertindak. Aku harus menjaga nyawaku ini, menunggu kedatangan pewaris Tabib Agung ... "
Tetua Ketujuh menatapnya, lalu tiba-tiba bertanya, "Apa kamu benar-benar melakukannya demi pewaris Tabib Agung?"
"Mungkin kamu nggak percaya, tapi nggak apa-apa, yang penting aku sudah melakukan yang terbaik untuk diriku sendiri."
Tetua Keempat mengangguk sedikit.
Tetua Ketujuh menatapnya sejenak, lalu tiba-tiba tersenyum dan berkata, "

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link