Bab 578
Adira memimpin sekelompok pendekar Prastya duduk di ruang tamu dengan wajah yang sangat muram. Beberapa perawat sedang membalut luka-luka mereka. Jeritan kesakitan terdengar menggema di seluruh ruangan.
Begitu Adriel pergi, mereka langsung dibawa ke sini oleh orang-orang keluarga Kusuma. Namun, tangan mereka yang terluka oleh garpu, tidak akan bisa lagi memegang pedang seumur hidup.
Tangan seorang perawat muda yang merasa ketakutan gemetaran hingga tidak sengaja menekan terlalu keras. Orang Prastya itu tiba-tiba menendangnya!
"Bodoh! Bagaimana kamu membalutnya? Kamu membuatku kesakitan!" bentaknya.
"Maaf, maafkan aku, aku nggak sengaja," kata perawat muda itu suara gemetaran.
"Orang Negara Elang memang keturunan rendahan, bodoh sekali! Hal sepele begini saja nggak bisa melakukannya dengan benar!" Orang Prastya itu menggertakkan giginya, tidak jelas apakah dia sedang menghina perawat muda itu atau Adriel.
Namun, Osman tidak peduli dengan nasib perawat itu. Dia hanya tersenyum sambil ber

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link