Bab 737
Saat master puncak tingkat delapan melancarkan serangan, auranya yang mengerikan membuat semua orang di aula merasa sesak, seolah-olah ada gunung besar menekan mereka.
Dinding di sekeliling ruangan mulai retak di bawah tekanan dari energi sejati yang berhamburan.
Raffa yang sedang bertarung melihat ke arah Adriel, lalu wajahnya langsung berubah. Dia berteriak, "Adriel!"
Adriel yang berhadapan dengan serangan telapak tangan itu, merasa seolah-olah segala arah di sekelilingnya terkunci. Tidak ada jalan untuknya menghindar, bahkan bernapas pun terasa sulit.
Sebelum telapak tangan itu sampai, tubuhnya sudah merasakan tekanan besar, hingga lantai di bawah kakinya retak!
Namun, Adriel mengangkat kepalanya, matanya memancarkan tekad yang tak tergoyahkan. Bukannya menghindar, dia malah berteriak keras, lalu maju menghadapi serangan itu!
Raungan naga dan gajah mengiringi peningkatan kekuatannya hingga mencapai puncaknya!
Krak!
Seperti suara lapisan tipis yang pecah, Adriel berhasil menembus bat

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link