Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 81

Setelah itu, Yudha lanjut berteriak, "Buka matamu dan lihat baik-baik! Inilah kekuatan mahaguru sejati." Yudha pun meloncat ke depan dengan lincahnya. "Hei, wanita gila, mati kamu!" pekik Yudha. Si wanita berambut ungu melirik Yudha sejenak. Sembari tersenyum genit, dia mengelus dadanya yang lebih besar daripada milik Ana. "Kenapa kamu teriak-teriak begitu? Bikin kaget saja." Wanita berambut ungu itu melempar jantung polisi yang dipegangnya ke samping. Dengan tangan yang berlumur darah, dia bertanya, "Apa kamu Adriel Lavali? Kenapa kamu sudah tua? Padahal, aku diberi tahu kalau kamu masih muda dan tampan. Aku ingin bersenang-senang denganmu." "Ternyata dia mencariku," ujar Adriel ketika mendengar perkataan wanita itu. "Pak Adriel, lebih baik biarkan Mahaguru Yudha saja yang bertarung. Wanita itu terlalu sadis dan berbahaya." Yunna berniat menahan Adriel. Setelah tadi sempat muntah karena melihat kekejaman lawan, wajahnya tampak pucat dan perutnya masih terasa mual. "Wanita gila! Dengar

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.