Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 196 Tidak Mengharapkan Hadiahmu

Begitu Maura terbangun di rumah sakit, Monica masuk ke dalam pelukannya. "Jangan ... tubuhku banyak luka, sakit." Maura mendorongnya. Mata Monica memerah. "Aku sudah menelepon polisi, kenapa masih begini?" "Dalam waktu kurang dari dua jam setelah panggilan video kita, dia tahu aku meminta bantuan padamu. Selain itu, dia punya kaki tangan," ucap Maura kepada Monica. "Saat aku menerima pesanmu, aku menelepon polisi terlebih dahulu. Kemudian polisi memintaku pergi ke kantor polisi. Apakah kita diincar?" tanya Monica yang duduk di pinggir ranjang. Maura tidak pernah memiliki dendam dengan siapa pun. Terakhir kali Rebecca mengekspos berita Maura dan Gaston, lalu dia dikirim entah ke mana oleh Gaston. Kemungkinan pelakunya adalah Rebecca sangat kecil. "Mungkinkah itu orang yang berpura-pura menjadi dokter?" tanya Monica lagi. "Gaston bahkan nggak dapat menemukan orang itu," jawab Maura. Saat ini, pintu dibuka. Gaston masuk membawa kotak makan. Ada beberapa plester di wajahnya, terlihat lucu.

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.