Bab 320 Dia adalah Idola
Maura tidak mendapatkan hasilnya hari ini.
Bagaimanapun dia juga tidak boleh keterlaluan, agar sama-sama enak nantinya.
Dia mengambil cangkir teh dan mencium aroma tehnya. Cangkir teh di Miran Selatan berukuran kecil tapi sangat indah.
"Teh putih memang sangat cocok untuk diminum di musim kemarau," kata Maura pada Tuan Moris setelah menyesapnya.
Tuan Moris terkejut karena wanita ini bisa tahu teh apa itu hanya dalam sekali teguk.
Teh putih bukanlah teh yang terkenal, walau cukup terkenal di daerah setempat, tetap saja di luar Miran Selatan, kebanyakan orang tidak mengetahuinya.
"Nona Maura juga mengerti tentang teh?" tanya Tuan Moris sambil tersenyum.
Tentu saja dia tidak mengerti, dia tahu teh ini karena tempat teh Victor, pria itu sangat mengerti tentang teh, kalau mengobrol dengannya pasti akan membahas tentang teh.
"Temanku sangat suka minum teh, dia yang memberitahuku beberapa pengetahuan tentang teh," jawab Maura dengan sopan.
Tuan Moris mengangguk dan berkata, "Nona Maura, aku p

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link