Bab 578 Cinta Itu Omong Kosong
Maura tidak menjawab Gaston.
Dia belum memikirkan jawabannya.
Gaston juga tidak terburu-buru, dia hanya memegang tangannya dan berjalan pelan-pelan. Setelah berjalan selama satu jam, akhirnya Maura tidak bisa berjalan lagi dan berhenti.
"Mari kita pulang, aku sudah lelah," katanya pada Gaston sambil masih mengenakan sepatu hak tinggi.
"Apa aku perlu menggendongmu ke tempat parkir?" tanya Gaston sambil tersenyum.
Maura segera melepaskan tangannya dengan ekspresi muak, "Aku bisa jalan sendiri, nggak usah bertingkah menggelikan begitu."
"Aku khawatir kakimu terluka. Besok kamu harus pergi ke pameran perdagangan, 'kan? Pasti kamu harus berdiri lama," kata Gaston lembut.
"Nggak tahu," jawab Maura acuh.
"Kalau begitu tunggu di sini saja, aku akan memanggil sopir," kata Gaston sambil mengeluarkan ponselnya dari saku.
Maura memang lelah, jadi dia mencari tempat untuk duduk.
"Next time, pakailah sepatu olahraga yang nyaman saat keluar," kata Gaston pada Maura.
"Aku sudah terbiasa," kata Maura d

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link