Bab 107
Bukan hanya semua orang di sini yang terkejut, bahkan aku juga mematung.
Kenapa dia datang kemari ...
Hari ini, Davin berpakaian rapi, seolah-olah memang sengaja berdandan.
Dia yang pada dasarnya sudah tampan pun terlihat makin mirip dengan pria utama gila nan tampan dalam novel-novel.
"Kamu ... Siapa kamu?" tanya Kenji dengan gugup. Dia jelas sudah terintimidasi oleh Vincent.
Mereka tidak pernah melihat Vincent yang tampangnya seperti ini. Jadi, tentu saja mereka tidak mau mengakuinya.
Vincent berjalan mendekatiku, lalu meraih pergelangan tanganku dan menarikku ke dalam pelukannya. Setelah itu, dia berkata sambil tersenyum provokatif, "Aku ini suaminya."
Dia memancarkan aura mengerikan, seolah-olah bisa membunuh Kenji dalam sekejap.
Kenji jelas sudah ketakutan. Dia menelan ludah, lalu menatap Vincent dengan takut sebelum melirik Merry.
Merry juga terlihat bingung dan melihat teman-teman di sekelilingnya.
"Vincent? Dia itu putra Keluarga Isman? Eh, bukankah dia itu orang gila?"
"Makany

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link