Bab 117
"Aku nggak punya buktinya. Tapi ... aku curiga pembunuh itu diam-diam tinggal di rumah Shani. Kalau kamu percaya padaku ... kamu boleh menyuruh orang untuk memantaunya," kataku dengan agak gugup.
Bahkan Clara juga tidak percaya padaku, apalagi Ben.
Jika mereka tidak percaya padaku, pembunuh itu akan lanjut melakukan pembunuhan.
Pasti ada orang yang akan menjadi korban lagi.
"Aku curiga orang-orang yang akan dibunuhnya adalah orang-orang yang terkait dengan panti asuhan itu, bukan hanya para wanita yang mengenakan gaun merah di foto. Aku rasa ... semua ini baru permulaan," ujarku sambil menatap Ben dengan cemas. Untuk sementara, aku masih belum mengungkapkan tentang Alex.
Aku harus bertanya dengan jelas dulu.
Ben menatapku dengan curiga dan bertanya, "Kamu bilang, pembunuh itu mungkin tinggal di rumah Shani?"
Aku mengangguk dengan kuat sambil menatap Ben dengan cemas.
Ben bertanya dengan kening berkerut, "Kok kamu tahu?"
"A ... aku menyelidikinya," jawabku.
"Mana buktinya?" tanya Ben.
"

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link