Bab 120
Ben menatapku dengan ekspresi yang sangat suram dan berkata, "Nona Sanny, ini bukanlah tempat yang seharusnya kamu datangi."
Aku tidak menjawab. Setelah pihak polisi meninggalkan tempat kejadian, aku baru berdiri dan mencari sosok Vincent.
Apa dia tidak menyusulku?
Aku mencari Vincent dengan panik. Begitu melihat Vincent yang berdiri di seberang jalan dan juga diguyur hujan, hatiku baru terasa tenang.
Dia masih ada di sisiku.
"Vincent ... " Aku ingin berlari ke arahnya, tetapi ada terlalu banyak mobil di jalan.
"Berdiamlah di sana," serunya. Kemudian, dia berlari ke arahku dan buru-buru menutupi tubuhku dengan jaket.
"Shani, ayo pulang," hiburnya dengan suara pelan.
Aku mengangguk, lalu menoleh ke tempat kejadian perkara.
"Orang gila itu nggak akan berhenti," gumamku dengan suara serak.
Pembunuh itu tidak akan berhenti.
Dia akan lanjut membunuh.
Membunuh sampai dia puas.
"Aku juga sedang mencarinya," kata Vincent.
Aku menatap Vincent dan bertanya, "Kenapa kamu nggak bersedia mengungkap

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link