Bab 128
Vincent mengerutkan alisnya dan menjaga jarak dari Merry.
Merry mendekatinya lagi.
Vincent mengerutkan alisnya dan berkata, "Kamu bau badan."
Merry terdiam.
Dari luar pintu, aku melihat dengan jelas pinggang ramping Merry menjadi kaku.
Aku merasa lega, untungnya Vincent tidak tergoda olehnya.
"Pak Vincent, silakan diperiksa. Kalau nggak ada masalah, silakan tanda tangan." Merry menggelengkan kepalanya dan berdiri tegak. Dia pasti mengumpat bahwa Vincent adalah orang bodoh yang tidak punya selera.
Vincent membuka kontrak itu dan memeriksanya sekilas, wajahnya menjadi muram. "Siapa yang periksa ini?"
Auranya terlalu kuat sehingga membuat Merry ketakutan dan tidak tahu harus berkata apa. "Pak Robert ... dari departemen proyek."
"Fendi!" teriak Vincent dengan suara serak.
Aku menoleh dan melihat Pak Fendi masuk ke dalam kantor dengan wajah serius.
Sejujurnya setelah berhubungan sekian lama dengannya, aku belum pernah melihat Davin begitu serius.
"Pecat saja orang-orang ini!" Davin melempar

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link