Bab 134
Dia tidak tahu, tidak tahu apa yang sudah dialami oleh Shani-nya.
Vincent memelukku dengan erat, berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan emosinya.
Vincent adalah seorang penderita gangguan jiwa. Menahan emosinya jauh lebih sulit dibanding orang normal.
"Ayo kita pulang ... " bisik Vincent sambil membawaku keluar dari ruang rawat inap.
Clara bergegas maju dan menampar Arya dengan keras. Dia menangis dan berteriak, "Bajingan kamu Arya! Kembalikan Shani padaku, kembalikan Shani padaku! Kembalikan dia padaku!"
Aku menangis sambil bersandar di pelukan Vincent. Tidak peduli apakah Vincent sedang berpura-pura atau tidak, pada saat itu, aku hanya berharap ada seseorang yang bisa aku andalkan.
Hanya itu saja.
"Davin ... ayo kita pulang naik kereta!" Suaraku serak. Aku bersandar di bahunya sambil berbisik kepadanya.
Vincent memelukku dan terus berjalan keluar tanpa henti. Suaranya terdengar penuh kasih sayang. "Baik."
Aku tersenyum.
Kemampuan aktingnya sangat bagus. Bagaimana emosinya bisa be

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link