Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 155

"Dia mau berdiskusi soal pekerjaan, tapi menyusulku ke rumah? Dia itu sebenarnya memang berniat mendiskusikan soal proyek atau mau mengancamku?" sahutku sambil tersenyum dengan dingin. "Beliau bilang pokoknya hari ini harus bertemu dengan Nyonya, kalau nggak ... kerja samanya batal dan dia akan memilih Pak Yahya sebagai rekan kerjanya," jawab Pak Fendi. Aku tahu betul sifat buruk Arya. Dia pasti bersikap seperti ini demi mendapatkan kembali harga dirinya setelah Davin memaksanya berlutut. "Kalau dia mau nunggu, ya biarkan saja. Beri tahu dia aku dan Davin nggak pulang malam ini," sahutku dengan kesal. Bibi Vero pernah memberitahuku jika Arya takut dengan anjing karena sewaktu kecil pernah digigit. Pak Fendi pun terdiam, mungkin dia jadi tidak berdaya. Beberapa saat kemudian, barulah dia angkat bicara lagi, "Nyonya, kerja sama dengan Perusahaan Japardi ini sangat penting. Sekalipun ternyata gagal ... kita nggak boleh bermusuhan dengan mereka." Pak Fendi tahu betapa tidak enaknya situasi

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.