Bab 15
Tak lama kemudian, di luar menjadi sunyi. Aku pikir mereka sudah pergi, tetapi Arya tiba-tiba membuka pintu dan menerobos masuk.
Aku sangat takut sampai melangkah mundur.
Arya mencibir, "Ibuku sudah pergi, aku ingin melihat siapa lagi yang bisa melindungimu di keluarga ini."
"Arya ... Arya, tolong biarkan aku pergi."
Dia menarik kerahku dengan kuat dan menyeretku ke kamar mandi.
"Kotor sekali! Cepat cuci sampai bersih."
Dia sangat marah, mungkin dia berpikir aku terlalu kotor karena sudah dicabuli oleh para pemabuk itu tadi malam.
Air dingin membasahi tubuhku dan untuk sesaat aku merasa tidak bisa bernapas.
Padahal demamku belum turun, tetapi dia membilas tubuhku dengan air dingin.
Kepalaku terasa sangat pusing, aku pun terjatuh ke lantai dan tidak bisa melawan.
Seluruh tubuhku gemetar tak karuan.
"Yuna sudah bangun. Hari ini kamu harus ikut denganku untuk berlutut dan meminta maaf padanya!" Arya melemparkan pancuran ke arahku dengan jijik dan memintaku untuk meminta maaf kepada Yuna.

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link