Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 194

Aku tidak punya pilihan, jadi aku hanya bisa mengangguk dan menghiburnya. "Baiklah." "Shani ... aku nggak menyalahkanmu." Tiba-tiba, dia bilang dia tidak menyalahkanku. "Aku nggak menyalahkanmu karena melupakanku," ucapnya lagi. Aku merasa mataku memerah, air mataku pun tidak bisa aku kendalikan. Aku tidak tahu kenapa aku menangis. "Shani ... jangan menangis." Davin bingung dan membantu menghapus air mataku, dia memelukku dan berkata, "Shani, semuanya sudah berlalu. Apakah kamu bisa mencintaiku lagi?" "Vincent, aku akan mengenalimu lagi," jawabku pelan. "Oke." Dia sangat senang. Sepertinya, semuanya berjalan ke arah yang lebih baik. Semuanya akan baik-baik saja ... "Hari ini aku pergi menemui kakak perempuan Ceno. Dia nggak secerdas orang biasa, tapi sepertinya ... dia terlibat dengan beberapa bisnis nggak benar," bisikku. Aku tidak tahu apakah Davin tahu atau tidak, juga apakah dia ingin membantu atau tidak. Lagi pula, wanita itu adalah kakak perempuan Ceno. Davin terdiam sejenak, kep

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.