Bab 250
Yuna menggertakkan giginya sembari melanjutkan perkataannya, "Maaf karena sudah mengganggu kalian. Davin, kita sudah jadi teman sekelas waktu dulu. Aku nggak pernah ikut menindas kamu dan Ceno. Aku juga nggak berniat untuk berbuat sesuatu yang buruk. Kalau memang kamu yang menyuruh Ceno, tolong berhenti. Jangan teruskan perbuatan jahat kalian."
"Kalau sakit, periksa ke dokter!" ucap Davin sambil mengerutkan dahi. Dia terlihat muak sambil menarikku mundur. "Awas, nanti tertular. Dia beracun."
Yuna menyeringai sinis sembari menatapku. "Wah, Sanny, kamu beruntung sekali karena dapat suami yang sempurna, ya."
Ucapannya penuh makna, bahkan dia sengaja menekankan kata "suami yang sempurna".
Dia terlihat seperti seorang penonton yang antusias menanti pertunjukan dramaku. "Kamu harus terus di sisi Davin, ya. Kalian berdua memang serasi. Semoga pernikahan kalian langgeng dan segera dianugerahi anak laki-laki."
Ucapan selamat darinya layaknya kutukan yang mengerikan.
Yuna sengaja ingin melihatku

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link