Bab 270
Aku tidak menyalahkanmu jatuh cinta pada orang lain.
...
Hari itu, Davin dengan susah payah menahan demam tinggi dan rasa sakit di tubuhnya, kemudian berjalan selangkah demi selangkah menuju gerbang sekolah.
Dia harus melihat gadis kesayangannya masuk sekolah dulu, baru bisa tenang.
"Kalung ini berharga nggak, ya?" Beberapa preman telah merampas uang di dalam tasnya dan juga merampas kalung di lehernya.
Shani menangis. Ia menangis sambil meminta mereka mengembalikan kalung itu padanya. "Itu adalah kenangan dari ibuku."
Davin berlari seperti orang yang sudah gila ke arah mereka, tetapi para preman itu malah kabur dengan sepeda motor.
Dia melihat gadisnya menangis, melihatnya jongkok di lantai dan memungut buku-bukunya satu per satu.
"Jangan nangis, Shani ... Jangan nangis." Dia ingin sekali mendekatinya, sangat ingin memeluknya.
Tapi dia tidak berani.
Akhirnya, dia tidak tahan lagi. Dia berjalan dengan pincang dan mengulurkan tangannya untuk membantu Shani memungut bukunya.
Luka yang me

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link