Bab 349
Jalan Bengawan, kawasan pembongkaran.
Mobil parkir di tempat yang agak jauh. Aku datang dengan berjalan kaki.
Davin diam saja. Dia tidak bisa menghentikanku bertemu dengan Tami.
Aku marah padanya, dia selalu berusaha menghentikanku tanpa memberi tahu alasannya.
Jika saja, dia memberitahukanku alasan yang jelas, aku mungkin bisa memahaminya dan berhenti. Namun, dia dengan keras kepalanya tidak mengatakan apa pun.
"Shani ..." Melihat ekspresi marahku, Davin menundukkan kepalanya dan diam-diam mengikutiku di belakang.
Saat aku ingin masuk ke kawasan pembongkaran, dia memanggil namaku dengan pelan.
Aku menoleh dan menatapnya sejenak. Dia tinggi dan berpostur tegap. Ketika mengenakan kaus yang longgar, dia menunjukkan sisi rapuh, seolah-olah sedang ditindas.
Aku menghela napas dan tidak memedulikannya. Jika aku selalu mengalah, nanti dia akan kebiasaan.
Melihat aku tidak menghiraukannya, mata Davin sedikit memerah. Dia menghisap hidungnya dan terus mengikuti aku dari jarak yang tidak terlal

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link