Bab 384
Sebaliknya, Davin justru tampak biasa saja.
Namun, ketika menggenggam tangannya, aku bisa merasakan tenaganya yang makin melemah.
Pintu ruangan lain terbuka, memperlihatkan seseorang keluar dengan terhuyung-huyung. Dia tersandung dan berakhir ambruk ke lantai.
Mataku terbelalak melihat orang itu. Siapa sangka, orang tersebut adalah Alex.
"Katanya, dia mengidap kanker, sehingga dia bebas bersyarat dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Kenapa dia bisa dibawa ke sini tanpa sepengetahuan polisi?" tanyaku penasaran.
Davin memilih diam saja, lalu menitipkanku kepada Yoga. "Kamu makan duluan sebelum orang-orang ini keluar, ya. Nanti, pilih senjata untuk melindungi diri."
Davin benar-benar paham, setiap orang dalam daftar kematian ini memang terlahir kejam.
Dengan persediaan makanan dan sumber daya yang terbatas, mereka mungkin tidak bisa bertahan hidup sampai polisi datang. Mereka bisa saja saling membunuh demi mendapatkan makanan dan sumber daya yang tersisa.
Dalang di balik sem

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link