Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 439

"Shani, jangan takut," bisik Davin untuk menenangkanku. Dia sengaja berlari mendekat dan menabrak seorang tentara bayaran dan seorang penduduk setempat. Pemimpin tentara bayaran marah dan menodongkan senjatanya ke Davin. "Jangan tembak!" Aku terkejut dan segera berbicara. Aku tahu kami semua ingin melawan. Tentara bayaran yang lainnya ikut mengarahkan senjata kepada kami. Penduduk setempat saling berbicara dengan bahasa yang tidak kami mengerti. Namun, terlihat jelas bahwa mereka sudah terbiasa dengan keberadaan tentara bayaran ini. Davin mengangkat kedua tangannya dan perlahan-lahan mundur. Tanpa perlawanan, kami pun naik ke mobil. Kami dikumpulkan di bagian belakang mobil. Semua meringkuk, memeluk kepala masing-masing. Davin melirikku dan diam-diam mengeluarkan ponsel yang tadi dia curi dari penduduk setempat yang ditabraknya. Melihat itu, Yesa mengacungkan jempol ke arah Davin. Ben juga menganggukkan kepala kepada Davin. Kami tidak bisa bahasa setempat, jadi Davin kesulitan melapor

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.