Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 519

Aku menarik Davin dari belakang dan dengan mencemooh mengacungkan jari tengah ke kerumunan orang. Aku tahu pembunuh itu memiliki harga diri yang tinggi. Dia mungkin tidak tahan dengan provokasi, jadi aku sengaja menantangnya. Dengan begini, dia akan mengincarku, bukan Clara. Clara menyadari niatku dan langsung mendekat dengan panik, berusaha menurunkan lenganku. "Shani, kamu mau apa?" "Biar saja dia mengincarku." Aku mendorong Clara ke pelukan Ben dan berkata, "Bawa dia pergi." Ben kurang setuju, tetapi setelah melihat tekadku, dia menarik Clara. "Jangan cari masalah. Ikut aku memeriksa mayat pertama. Kamu dokter forensik, jadi kamu seharusnya bisa menemukan petunjuk." Clara pun tersadar dan mengangguk, lalu mengikuti Ben. Sebelum jauh, dia berbalik dan menatap Davin. "Jaga Shani baik-baik." Davin mengangguk. "Ada paku baja yang ditusukkan di ubun-ubun yang langsung menembus tengkorak dan membunuh korban. Nggak ada luka luar lain," kata Yesa setelah memeriksa kondisi mayat. "Ini butuh

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.