Bab 525
Davin menatap Ben lekat-lekat. "Lindungi Clara baik-baik."
"Uhuk!" Clara yang sudah mendapatkan oksigen mulai terbatuk-batuk setelah beberapa saat. Dia berusaha membuka matanya meskipun tampak masih sangat sulit.
"Nggak perlu khawatir, berbaringlah sebentar lagi," aku mencoba menenangkannya dengan suara lembut sambil membantunya menyesuaikan masker oksigen agar lebih nyaman.
Tombol untuk membuka pintu ruang operasi terletak di dalam ruangan, jadi sulit diakses dari luar. Bahkan untuk menutupnya hanya bisa dilakukan dari dalam.
"Orang-orang ini sudah gila. Kelihatannya mereka nggak akan membiarkan kita lolos," kata Yoga dengan nada cemas sambil mengintip dari jendela. Pihak musuh tampak sedang berencana memutus aliran listrik dan memaksa membuka pintu ruang operasi ini.
"Siap-siap. Begitu listriknya mati, kita langsung keluar saat masih gelap total," perintah Davin dengan tegas kepada Yoga dan Yesa. Mereka pun bersiap membantu mendorong Tempat Tidur Operasi. Begitu aliran listrik terput

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link