Bab 561
Aku menoleh ke arah Davin dan dia pun balas menatapku. Aku tahu dia ingin agar aku tenang.
Namun, bagaimana mungkin aku bisa merasa tenang dalam situasi seperti ini?
"Persediaan di kapal makin menipis. Kalau terus begini, kita mungkin nggak akan bertahan sampai bantuan datang," ujar Lennon pelan. Jika Davin pergi, kami mungkin bisa sedikit menghemat persediaan makanan.
Aku memelototi Lennon dengan gusar. "Kenapa nggak kamu saja yang pergi?" semburku.
"Mau bagaimana lagi? Bukan aku yang mereka cari," balas Lennon sambil menunjukkan telapak tangannya yang tidak terluka. Dia jelas bukan CEO Perusahaan Zendrato.
"Lennon, apa sebenarnya tujuanmu naik ke kapal ini?" Aku menatapnya dengan curiga.
Orang ini sebenarnya sangat cerdas, tetapi sikapnya selalu acuh tak acuh. Dia terlihat sama sekali tidak mengkhawatirkan keselamatannya. Sangat jelas bahwa sejak awal dia memiliki rencana.
"Aku cuma penasaran dengan CEO Perusahaan Zendrato," jawab Lennon terus terang sambil menatapku. "Aku mau tahu s

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link