Bab 635
Dari dalam toilet ruang VIP itu, Davin dan Ben berjalan ke luar.
Theo mencoba kabur, tetapi Davin langsung menangkap kepalanya dan menekannya ke dinding. "Apa hilangnya Yasmin ada hubungannya dengan kakakmu, Quentin?"
Theo panik dan meronta, tetapi tidak mampu melepaskan diri. "Aku nggak tahu! Aku nggak tahu apa-apa!"
"Jadi, kamu nggak mau bicara?" Davin menjambak rambut Theo dan menghantamkan kepala Theo ke tembok.
Mata Davin mengilatkan kekejaman seorang pembunuh berdarah dingin.
Ben hendak menghentikan Davin, tetapi aku mencegahnya.
Davin mendorong Theo ke meja dan menahannya di sana. Kemudian, dia mengeluarkan jarum suntik dari sakunya dan berkata, "Ini kalium klorida. Kamu sudah tahu, 'kan? Begitu racun ini masuk ke tubuhmu, kamu akan mati."
Sedetik kemudian, jarum suntik Davin sudah ditusukkan ke kulit lengan Theo.
Wajah Theo seketika pucat pasi saking takutnya.
Dia menatap Davin dengan gemetar. Urat di lehernya menegang dibanjiri rasa takut dan marah. "Siapa kalian? Yasmin sudah

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link