Bab 652
Rambut Yoyo seketika terbakar ketika api menyentuhnya. Ini sangat berbahaya. Untung saja Xavion cepat-cepat melepas baju dan mencelupkannya di kolam. Dengan cekatan, dia membungkus kepala Yoyo dengan bajunya yang basah sambil memeluk anak itu.
Di video itu Yoyo tampak sangat ketakutan. Dia sampai tidak bisa menangis meskipun tubuhnya terus gemetar.
"Anak Anda mungkin trauma. Lebih baik Anda mengajaknya mengikuti konseling psikologi," saranku.
Ibu Yoyo mengangguk. "Betul. Terima kasih."
Setelah orang tua Yoyo mengajak anaknya pulang, Clara yang merasa bersalah diam-diam menarik Xavion dan Xenia ke belakangnya. "Shani ... yang anak-anak lakukan sudah benar."
Aku melirik tajam ke arah Xavion. Xenia mungkin hanya ikut-ikutan. Ada pesawat jatuh di depan matanya pun dia mungkin tidak akan bergerak. Mengubur anak nakal itu pasti ide Xavion, Xenia hanya menuruti perintah kakaknya.
"Xavion, sini," panggilku sambil duduk di bangku panjang.
Dengan takut-takut, dia melirik Davin seolah meminta tol

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link