Bab 656
Aku berbicara sambil bersandar di pelukan Davin.
Detak jantungnya terasa agak cepat, berbeda dari biasanya yang selalu tenang.
Sebenarnya, Davin sulit untuk berpura-pura di depanku. Aku selalu bisa menyadari jika ada gelagatnya yang aneh.
Saat ini, dia menyembunyikan sesuatu dariku, tetapi aku juga tidak bisa memaksanya bercerita.
"Ayo, kita makan dulu." Davin menggenggam tanganku dan mengajakku masuk.
Clara dan anak-anak sudah mulai makan dengan lahap. Ketika melihat aku dan Davin bergandengan tangan, Clara kembali mendengkus. "Huh ... bikin iri saja."
"Waktu kami di gurun pasir, ada gadis cantik yang menarik perhatian Ben. Gadis itu masih disekap di laboratorium. Kalau nggak, Ben pasti sudah pulang." Aku menggoda Clara untuk memancing reaksinya.
Clara langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan kepada Ben.
Reaksinya yang spontan dan ekspresi tidak suka di wajahnya sulit untuk disembunyikan. Clara benar-benar peduli pada Ben.
Setidaknya, perasaan Clara untuk Ben itu bukan keb

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link