Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content

Bab 700

"Aku nggak buru-buru mau tahu jawabannya, sih. Kita lihat saja sampai kapan kamu mau tutup mulut." Aku melepaskan cengkeramanku dari leher Davin, lalu mundur untuk menuangkan air dan memberinya minum. Namun, saking keras kepalanya pria ini, dia bahkan menolak minum air seakan lebih memilih mati daripada menyerah. Sepertinya dia rela melakukan apa saja demi menjauh dariku. "Nggak mau minum?" tanyaku sambil cemberut. Pria keras kepala ini masih diam. Akhirnya, aku meneguk air di tanganku, lalu menundukkan dan mencium bibirnya, memaksanya menelan air dari mulutku. Davin tertegun cukup lama, lalu tersedak air yang kuberikan sampai batuk-batuk. Aku tidak berniat untuk mundur, jadi aku meminum air lagi dan kembali memaksanya minum. Dia terdiam dengan tanda tanya menggantung di atas kepalanya cukup lama. Mungkin dia tidak menyangka aku akan menggunakan cara ini setelah ingatanku pulih. "Masih nggak mau minum?" Aku mengernyit dan bertanya lagi. Davin mendengkus pelan, tetap tidak mau minum. Ba

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.