Bab 74
Saat Davin melangkah maju, aku langsung menariknya dan dia berbalik menatapku.
Doni ketakutan hingga kakinya terkulai lemas, kemudian dia berteriak dan berbalik untuk pergi. Baru saja sampai di depan pintu, Arya datang bersama beberapa pengawalnya.
Dalam sekejap, Doni langsung kembali bersemangat. Kemudian, dia berkata dengan suara bergetar, "Orang gila itu di mana! Arya, cepat bawa dia ke rumah sakit jiwa dan tembak dia."
Aku memandang Arya dan para pengawal yang dibawanya dengan waspada. Kemudian, aku melangkah maju untuk melindungi Davin. "Siang bolong begini, Tuan Arya mau apa? Mau memperdaya orang?"
Arya menyalakan sebatang rokok sambil melirikku. "Cepat minggir."
"Mimpi kamu!" ujarku sambil menatap Arya dengan tatapan dingin.
Arya mengisap rokok dalam-dalam, menutup korek api, lalu menoleh ke arah pengawal. "Bawa orang itu pergi."
"Arya, ini adalah negara hukum, kamu pikir kamu bisa seenaknya membawa orang pergi? Apa kamu sudah bertanya pada orang hukum?" Aku menahan Arya sambil

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link