Bab 768
Aku menatap Arya dan bertanya padanya, "Kamu memanggil polisi?"
Arya mengangguk. "Yesa melacak pemancar yang aku bawa. Biarpun berada di laut lepas, kali ini polisi sudah bertekad untuk menangkap mereka."
Aku tersenyum lega dan bersandar di dinding geladak sambil menatap Davin. "Davin... kita menang."
Arya tidak mengecewakan kami kali ini.
"Ini rencana Davin. Dia ingin langsung melawan sindikat karena kalau toh dia mati, sindikat akan kehilangan segalanya. Kami nggak ingin melibatkanmu," ujar Arya.
Itulah rencana awal Davin dan Arya.
Mereka berharap aku tetap aman, sementara mereka menyelesaikan urusan berbahaya ini.
Aku menatap Davin dengan mata berkaca-kaca. "Kalau nggak ada aku, apa kamu bisa selamat?"
Davin hanya tersenyum. "Shani, kamu memang pintar ... "
Ini seharusnya adalah momen yang melegakan karena kami berhasil lolos dari markas besar sindikat. Namun, entah mengapa, aku merasa Davin masih menyembunyikan sesuatu.
"Apa ada sesuatu yang belum kamu katakan padaku?" Tiba-tiba sa

Naka-lock na chapters
I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content
I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser
I-click upang ma-copy ang link