Webfic
Buksan ang Webfix app para sa higit pang kahanga-hangang content
Misteri KematiankuMisteri Kematianku
Ayoko: Webfic

Bab 799

Xavion berdiri di tempatnya, terdiam. Davin menggenggam tangan Shani dan menariknya ke samping. "Xavion dan Xenia cerdas. Kalau kita bisa menyadari ada yang aneh dengan kepala sekolah itu, mereka pasti juga bisa menyadarinya." Shani terdiam sejenak. Setelah lebih tenang, barulah dia memahami maksud Davin. Memang benar manusia tidak bisa lepas dari dorongan emosi. Namun, jika dia terlalu memedulikan keselamatan anak-anak, hal itu malah akan memengaruhi penilaian objektifnya, membuatnya menjadi buta dan tidak rasional. Shani duduk di sofa, diam dalam keheningan cukup lama. Dahulu, dia tidak pernah merasa dirinya adalah individu yang utuh dan mandiri, apalagi berpikir bahwa suatu saat dia akan menjadi seorang ibu. Dari yang awalnya merasa terasing hingga perlahan mampu bersosialisasi, dia telah banyak berubah. Shani tertawa pelan. Ternyata hal ini tidak buruk juga. Sekarang dia makin terlihat seperti orang lain pada umumnya, seorang ibu-ibu biasa. Dia tidak lagi "istimewa," tidak lagi mem

Naka-lock na chapters

I-download ang Webfic app upang ma-unlock ang mas naka-e-excite na content

I-on ang camera ng cellphone upang direktang mag-scan, o kopyahin ang link at buksan ito sa iyong mobile browser

© Webfic, All rights reserved

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.